Wednesday 4 May 2011

Zulaikha mencintai Yusuf

Nabi Yusuf memang seorang yang gagah dan sangat menarik hati bagi yang melihatnya, terutama bagi wanita-wanita. Pergaulan sehari-hari di bawah 1bumbung antara Yusuf, pemuda remaja yang gagah perkasa dan Futhihar, seorang wanita muda cantik dan ayu, tidak akan terhindar dari kesan terjadinya perbuatan maksiat, bila tidak ada kekuatan iman dan taqwa yang mengekang hawa nafsu yang amarah bissu. Demikianlah halnya Zulaikha dengan Yusuf sehingga pada suatu hari Yusuf dipanggil dan dinyatakan cintanya kepada Yusuf. tetapi dit0lak oleh Yusuf mengingat bagaimana iia telah dipelihara, diberi makan, minum dan pakaian. Merasa takut dan malu,


Tetapi Zulaikha memaksanya sehingga Yusuf lari. Zulaikha mengejarnya dan terpegang bajunya bahagian belakang sehingga terkoyak. Tepat pada detik mereka berada di belakang pintu sambil tari menarik, datanglah Futhihar melihat mereka dalam keadaan yang mencurigakan itu.


Dengan tiada memberi kesempatan Yusuf membuka mulut berkatalah Zulaikha cepat2 kepada suaminya yang masih berdiri tercengang memandang kepada kedua orang kepercayaannya itu : "Inilah dia Yusuf, hamba yang engkau puja dan puji telah berani secara kurang ajar masuk ke kamar tidurku dan memaksaku memenuhi nafsu syahwatnya."


Yusuf mendengar laporan dan tuduhan palsu Zulaikha kepada suaminya, tidak dapat berbuat selain memberi keterangan apa yang terjadi sebenarnya. Berkata ia kepada Futhihar, majikannya : "Sesungguhnya dialah yang menggodaku, memanggilku ke kamarnya, lalu memaksaku memenuhi nafsu syahwatnya. Aku menolak tawarannya itu dan lari menyingkirinya, namun ia mengejarku dan menarik bajuku dari belakang sehingga terkoyak."


Kemudian seorang perempuan dari keluarganya datang untuk memutuskan perkara itu, ia berkata : "Telah berkata seorang bayi yang masih kecil itu, jika bajunya koyak di hadapan, maka benar Yusuf yang berdusta, jika belakang yang koyak, maka Zulaikha yang dusta" (Yusuf : 27-29)


Maka setelah ia lihat, ternyata bajunya koyak yang di bahagian belakang.


Berita ini disembunyikan untuk menutupi kehormatan rumahtangga seorang pembesar tetapi terpaksa juga diketahui rakyat umum. Zulaikha sedaya upaya cuba memperlihatkan Yusuf di hadapan para perempuan supaya mereka melihat kepadanya.


Rakyat Mesir semakin ramai membicarakan Zulaikha sebagai isteri pembesar yang mencintai anak angkatnya.
Untuk mengakhiri desas-desus kaum wanita pada isteri pembesar itu, Zulaikha mengundang mereka ke suatu jamuan makan di rumahnya untuk membuat kejutan, memperlihatkan kepada mereka Yusuf yang telah menawan hatinya sehingga menjadikannya lupa akan saudara mara dan statusnya sebagai seorang isteri Ketua Pasukan Tentera. dalam pesta makan itu, para undangan diberinya tempat2 duduk yang empuk dan jamuan yang dihidangkan bukanlah makanan biasa, melainkan buah2an dan masing2 diberikan pisau yang tajam.


Ketika mereka mengupas buah2an itu, disuruhnya lah Yusuf keluar lalu melintasi wanita2 itu. Ketika Yusuf lalu di hadapan wanita2 itu, alangkah terperanjatnya mereka melihat wajah Yusuf yang tampan dan menarik itu seraya berkata "Masya Allah, barangkali ini malaikat bukan manusia."


Kerana terpesona melihatkan ketampanan Yusuf, maka lupalah bahawa mereka memegang pisau yang tajam itu, dengan tidak sedar mereka menghiri jari mereka sehingga luka2.
Setelah Yusuf pergi barulah mereka terasa tangan mereka telah terluka.


Ketika ittu lah Zulaikha berkata "Inilah orang yang menyebabkan kamu menghina aku sebab mencintainya, sesungguhnya aku mencintainya tetapi is enggan."


* Zulaikha insaf dengan perbuatannya dan sentiasa bermohon kepada Allah supaya dijodohkan bersama Yusuf. Sekian lama (bertahun2) dia menanti kepulangan Yusuf setelah Yusuf pergi meninggalkannya sehingga Zulaikha memasuki alam tua. Zulaikha hidup sendirian setelah suaminya meninggal dunia. Dan Allah akhirnya memakbulkan doa Zulaikha. Di akhir hidup Zulaikha, beliau berjaya mendapatkan Yusuf kerana tulus cintanya terhadap Yusuf.  *Allah mengembalikan seri wajah Zulaikha, dari tua ke muda (secocok dgn Yusuf)

No comments:

Post a Comment